Balon Kandidat Senen Singadilaga menuding pembangunan Musirawas 5 tahun terakhir tidak memiliki konsep yang jelas bahkan cendrung sporadic.
Ditambah lagi, berdasarkan data dari Bappeda Sumsel, Musirawas berada pada posisi terakhir dalam indeks pembangunan manusia (IPM).
Ini menunjukkan telah terjadinya stagnasi pembangunan di Musirawas.
“Pembangunan tidak memiliki konsep yang jelas, seperti pembangunan ruko yang kesannya hanya menghambur-hamburkan uang, semestinya pembangunan pasar peranan swasta itu lebih dominant, ini dapat kita lihat di beberapa kabupaten dan kota yang ada di republic ini,”ujar balon kandidat yang diusung oleh PAN dan PBB ini.
Kemudian, bidang kesehatan ketenagakerjaan masih rendah, tingginya angka pengangguran, dan rendahnya angka harapan hidup masyarakat Musirawas.
“Banyaknya parpol pendukung bukan jaminan, bisa dilihat dibeberapa Pilkada di daerah lain, orang lebih memperhatikan figure dan program yang berpihak kepada masyarakat,”sindirnya.
Sementara itu, Juru Bicara DPD Partai Golkar Kabupaten Musirawas, Hasran Akwa SH, menampik tudingan yang disampaikan oleh Senen Singadilaga.
Hasran menilai tudingan tersebut sangatlah subjektif, karena sebenarnya fakta yang ada adalah partai pengusung yang menginginkan incumbent memimpin kembali adalah partai – partai besar, dan keterwakilan partai itu ada di dalam DPRD Musirawas, sementara DPRD itu sendiri adalah representasi dari masyarakat Musirawas, artinya masyarakat masih mengharapkan incumbent untuk kembali memimpin Musirawas 5 tahun kedepan.
“Saya kira yang menilai adalah masyarakat, kalau kita sendiri yang menilai belum tentu objektif,”kata Hasran balik menyerang.
Sebenarnya, beber Hasran, keberhasilan seorang pemimpin itu terletak pada peningkatan PAD, daerah tidak akan bisa maju kalau hanya mengelola apa yang sudah ada. Dengan PAD, kabupaten bisa membangun infrastruktur yang bisa berdampak kepada positif bagi masyarakat.
Soal tudingan pembangunan yang sporadic, memang hasilnya saat ini belum kentara tetapi tujuannya sudah jelas, pembangunan pasar distrik adalah bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di daerah itu sendiri.
“Misal, kita membeli barang-barang di Lubuklinggau otomatis masyarakat pedagang di Lubuklinggau yang mendapatkan hasil, dengan kita membangun AC, dengan distrik pasar di beberapa titik, nanti komunitas pasar akan kita giring untuk menempati posisi AC ini, yang nantinya kita juga akan mendapatkan PAD dari pelaku pasar ini, ini kan kedepan, memang tidak memudah untuk mengubah sesuatu menjadi begitu nyata kita lihat, butuh proses, apalagi tadinya tempat yang tidak mudah dijamah dijadikan tempat keramaian atau pasar,”jelasnya.
“Jadi sekali lagi, yang menilai kita baik itu orang lain, bukan kita sendiri, kita juga menyampaikan agar kandidat dapat berpolitik secara arif dan bijaksana, santun sehingga kita mendapatkan simpati rakyat, silakan rakyat memilih siapa yang layak dan pantas untuk memimpin Musirawas ini kedepan,”tambahnya.
“Menurut kami, seluruh kandidat itu baik, tinggal dan tergantung dan rakyatlah yng menilai, yang menilai kita baik adalah orang lain bukan kita sendiri, apalagi kita memliki tujuan yang sama dalam pilkada ini, itu yang kita harapkan,”katanya mengingatkan